Kopi pait memaksa anganku untuk pulang, semakin ku genggam gelasnya dia semakin merasuki imajiku agar aku pulang.
Rupanya jiwa dan imajiku mengikuti angkuh cangkir tua itu. Dia menyuruhku untuk “pulang”.
Memasuki tegukan ke empat sembari meletakkan puntung rokok di asbak yang penuh abu rokok, ku mulai mengikuti skenario si cangkir tua. Dalam ruang imaji Dia menyuruhku pulang, hingga aku mulai sadar dan perlahan memasuki level refleksi.
Memikirkan kembali dari mana aku berasal dan untuk apa aku mesti berjuang.
Manggarai tana ge, sape rahit salen wae mokel awon, sebagai pemuda yang lahir di tanah yang menjunjung tinggi nilai budaya dan toleransi tanpa beban aku mengangkat kepala sambil berucap “saya bangga lahir di Manggarai”. Aku ata Manggarai, ata Nuca Lale.
Mundur mundur mundur lagi dalam tahap refleksi mose” kopiku sudah memasuki tegukaan terakhir.
Mahasiswa adalah timah hitam yang di titipkan oleh tana mbate dengan harapan kelak akan menjadi berlian. Lagi lagi tegukan terakhir ini mempukul mundur arogansiku, dia menyuruhku untuk mencari tahu siapa aku sebenarnya.
Mahasiswa.. ia saya mahasiswa,
Mahasiswa yang dibekali bisikan agung.. “nana neka hemong kuni agu kalo”.
Ia.. aku bersyukur karena saya masih memaknai semboyan itu sebagai roh perjuanganku.
Tana Mbate dise ame… mempunyai asas culture berupa. Mbaru bate kaeng, uma bate duat, wae bate teku agu natas bate labar.
Dengan hembusan asap rokok yang teakhir aku berfikir bahwa asas ini tidak terlepas dari dunia mahasiswa di tanah ini, mahasiswa manggarai khususnya.
Dalam menjalankan asas/semboyan ini dalam kontes mahasiswa rupanya suatu tantangan yang besar, karena natas bate labar dari seorang atau lebih mahasiswa bukan lagi perpustakaan, bukan lagi organisasi, bukan lagi ase kae hae wa’u.
Tapi lebih mementingkan hal hal yang hedonis. Nio was laun, nio etas len. Agu nias kole iwod.
Kopiku telah habis rokokpun begitu. Nganga kali ga sambil bertanya tanya. “inikah berlian yang di harapan oleh tana mbate”. Yang le lau, sili awo toema jelas???.
Hoo kos koeg sebagai mbaru bate kaeng, hio eta mai kampus koeg hot wa mai haju angsono sebagai uma bate duat.
IKATAN PEMUDA PELAJAR SAMBI RAMPAS ( IMPPAS) KUPANG sebagai natas bate labar.
Mai ga ase kae daku ata Sambi Rampas mari kita jadikan IMPPAS sebagai NATAS BATE LABAR….
Kita labar disana sa ew jangan di Tamnos jangan di Bukit Cinta.
Ko coOn?.
By. R. Rebel
Mantap bang
ReplyDeleteJOIN NOW !!!
ReplyDeleteDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com