Skip to main content

Politik Sebagai Mesin Menggapai Kedamaian Dunia

Politik Sebagai Mesin Menggapai Kedamaian Dunia

Onal Jarud 😎

Relasi internasional sebagai usaha membina kekerabatan dan terciptanya kerjasama antar negara, terus dilangsungkan, perihal tidak ada satu negarapun yang dapat hidup dan berkembang tanpa adanya dukungan dari negara lain. Oleh karena itu, hal macam ini bukan baru didunia perpolitikan. Kendati demikian, hal ini dianggap menjadi tumpuan tercipta-tercapainya pertalian politis diantara para peserta. Sebab relasi politik dianggap menjadi satu-satunya jalan menuju kedamaian dunia. Relasi internasional (Politik), berarti berbicara tentang kekuasaan (dari Negara/Pemerintah).

Diharapkan, dengan pertalian politik yang ada, sedapat mungkin mendukung dan menjamin kelangsungan kehidupan sosial masyarakat internasional yang humanis dan harmonis.  Mengapa demikian pentingnya hidup rukun secara internasional.? Karena dengan membiarkan perceraian internasional terjadi, maka akan memungkinkan terciptanya harmonisasi diberbagai bidang, pun halnya dengan spirit internasionalisme yang harus terus berapi-api.

Negara harus membawa ini paling utama dan terutama dan menjadikannya sebagai kebijaksanaan politis dalam berbagai kegiatan internasionalnya. Sehingga kita dapat menerjemahkan pertalian internasional tidak pada hakikatnya, melainkan tercipta oleha karena posisi dan komposisi, “Politik Sebagai Mesin Menggapai Kedamaian Dunia”.
Tak jarang, dibeberapa sesi, negara-negara didunia kerap se-ruangan, guna, membahas kepentingan masing-masing sekaligus mencerminkan kotestasi politik internasional yang tak lekang seiring kemajuan zaman dan tuntutan hidup masing-masing negara yang setiap harinya terus anjlok.

Kekuatan politik dipandang menjadi satu-satunya alat empuh bukan empuk dalam membawa satu negara bertalian dengan negara yang lainnya dalam hal melebarkan sayap bagi kelangsungan hidupnya terlepas dari kebijakan yang taraf nasional.
Lebih jauh dan layak ketika kipra politik internasional, mendewakan eksisntensi kemanusiaan ketimbang hanya sebagai ruang manipulasi dan rekayasa sosial belaka. Katakanlah kita mendamaikan berbagai aktivitas politik internasional dengan cara menjiplak gagasan Plato maupun Aristoteles yang tak lazim menjadikan politik sebagai dapur agar dapat mengolah dan menghasilkan konsep pengaturan masyarakat, bahwa pertalian politik internasional mestinya dimaksudkan sebagai wadah yang dapat mewujudkan kelompok masyarakat politik atau suatu organisasi negara yang baik dan handal.

Acap kali antitesis seperti ini bermuara pada kecemasan yang lahir dari berbagai fenomena kehidupan dunia dan sosial masyarakat internasional yang tak jarang melahirkan bencana dan api lewat pertikaian yang enggan mengenal waktu. Mestinya relasi politik sediakala dapat memangkas penghisapan negara atas negara. Seyogianya, kebijakan politik se-dapat mungkin menjembatani kehidupan internasional yang harmonis, tentram dan damai tanpa harus saling melenyapkan satu terhadap yang lain bersama gemah dan ganasnya api Rudal.
Tengoklah aktivitas rudal dan gencatan senjata api di Timur Tengah yang mempertemukan kekuatan Militer antara Negara Adikuasa Amerika Serikat dengan Negeri Seribu Mullah Iran. Disinyalir, bahwa terjadinya baku tempur karena persoalan kemanusaiaan. Gencatan senjata kedua negara kian mengudara dan dibiarkan bertamu di siang bolong sehingga mencekam nyawa-nyawa tak berdosa lainnya. Kita tidak menutup mata dan dapat membayangkan bagaimana keresahan ditengah-tengah aktivitas warga yang diakibatkan oleh pertikaian yang ada. Tentu hal tersebut akan menyurutkan rasa persatuan diantara kedua negara. Hal lain yang paling riskan tentu menyebabkan kecemasan yang sifatnya mendunia. Karena bagaimanapun juga masing-masing negara memiliki ikatan bilateral dengan negara yang lain (semisalnya kerjasama ekonomi dan sebagainya dengan Indonesia).

Kita berharap kejadian ini tidak akan berlangsung lama dan bisa diselesaikan dengan jalur perdamaian. Pembabatan liar tersebut harus segera diselesaikan lewat jalurnya. Sebab menurut berita yang disampaikan beberapa hari terakhir, terkonfirmasi, bahwa hambu-hamburan api pembunuhan dilatar belakangi oleh motif telah terkaparnya nyawa salah satu tokoh Garda Revolusi Iran Jenderal Soleimani yang ditembak oleh tentara sekutu. Kita serahkan masalah tersebut kepada pihak yang berwenang dan kita doakan semuanya dapat berjalan lewat komunikasi damai. Amin!!!

Lanjut ke-halaman berikut, seolah-olah, peperangan menjadi agenda yang memang harus tejadi bersamaan setelah euvoria pergantian tahun. Sejarah kemudian mencatat bahwa Januari menjadi saksi bisu panggung mematikan, mengenaskan, pun menegangkan. Kabut tebal bak air berkeruh kembali terjadi. Perhelatan perang Amerika dan Iran serasa belum cukup untuk menggemparkan dunia. Ring berikut yang tak kalah ganas dan berakhir menghebohkan dunia, tersaji lewat pemberitaan berbagai media mainstream. Yaitu percekcokkan antara Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Negeri Tirai Bambu China di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Seperti yang diberitakn KOMPAS.Com pada Selasa, 31 Desember 2019 (08:19 WIB). Jika dirunut, semua berawal dari pristiwa pada pengujung tahun lalu. Saat itu, Pemerintah RI menyatakan protes kepada Pemerintah China pada senin (30/12/2019) dan Kamis (2/1/2020 karena pelanggaran Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di Natuna. Pelanggaran ini termasuk kegiatan illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing dan kedaulatan oleh Coast Guard China atau penjaga pantai China di perairan Natuna.

Hemat pikir saya, tentu ini menjadi tamparan keras bagi nadi keamanan dalam negeri dikarenakan telah hilangnya martabat hidup politik kedua Negara (Indonesia-China) yang sudah jauh terjalin sebelumnya. Kemungkinan besar, ada “kepentingan” terselubung yang ditargetkan China dengan kegiatan brutalnya tersebut. Lantas, apa dan mengapa sehingga kesetiaan internasionalisme tenggelam begitu saja kedalam dalamnya lautan Natuna.?
Iming-iming ingin menduduki dan menguasai ZEE Indonesia yang merupakan hasil UNCLOS 1982, menjadi alasan bagi aparat keamanan kita bersama pemerintah, melangsungkan proses evakuasi TKP dengan mengusir sekutu secara paksa. Apapun alasannya, segala sesuatu yang sangkut pautnya dengan harga diri dan martabat bangsa, tidak dibiarkan berlama-lama berjelajah diatas bumi kepulauan ini.

Kira-kira seperti itu slogan termasyur belakangan ini sekaligus sebagai pertanda tidak ada ampun bagi siapapun termasuk China untuk merampas Sumber Daya Alam Indonesia termasuk perairan Natuna beserta segala isinya.
Ya ampun!! Apa maksud teater dan gestur yang dipertontonkan kali ini, dimana kuasa dan kebijaksanaan Politik yang sifatnya mendamaikan.? Akankah semua kekacauan semacam peperangan dapat terselesaikan dan dikemas sedemikian rupa sehingga nurani kemanusiaanlah yang tetap dipertaruhkan. Ditengah pluralisme negara dalam berjejeraing kesatuan dan persatuan internasional, martabat manusia dan kemanusiaan jangan sampai kabur dan lenyap begitu prakmatisme menguasa.
Politik mesti dibiarkan mengalir begitu saja. Politik tidak boleh hidup untuk dirinya sendiri melainkan mengabdi kepada kepentingan warga masyakarakat. Politik harus pro-rakyat dan pro-keadilan. Artinya kebebasan warga negara termasuk kebebasan berpikir, hidup bebas tanpa sekat dan diskriminasi, serta mampu menjalin relasi internasional yang sifatnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidup, mesti dijamin dengan dan melalui kebijaksanaan politik.

Katakanlah kita titip semua kegalauan seperti ini kepada kewenangan yang lebih tinggi yang sudah memiliki kemapaman kewenangan (sebut saja Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa). Meskipun lembaga tersebut dianggap sering buta dan tuli terhadap serta melempen saja menanggapi setiap pertikaian dibeberapa tempat, tetapi kita tetap optimis menaruh kepercayaan bawha dia akan tetap memiliki simpatik dan empatik dalam menanggulangi setiap perselisihan yang marak bermuncullan. Sedangkan kita berharap “Semoga”!!

Comments

Popular posts from this blog

Sajak sajak bajingan

hidup itu tidak semudah apa yang kau baca dan kau tulis serta memaknainya. - maaf ibu,anakmu ini masih belum bisa membuatmu bahagia dengan tanganku sendiri,tetapi tetap yakinlah bahwa aku selalu berusaha sangat keras mencapainya.. keep rock n roll mom.. :) - runtuhkan bulan,biarkan gelap dan dengarkan saja suara hati.   #selamat malam - "Untuk istriku di masa depan yang entah siapa, kalo lagi pacaran sekarang, buruan putus yah!! Love, Papa " #jomblo kronik..wkwkwkwk - I'm just a freak who expected him to tell me "you're my hero" but I was dead, I was not as strong as it used to This is a new day for you, for their dominion -jangan seperti fatamorgana di padang pasir. menari dikejauhan mencoba untuk menghiburku. itu tidak benar.cukup berikan hujan agar aku terus berlari penuh semangat. #selamat pagi -mawarku masih tumbuh,harumnya masih utuh. biarkan dia tumbuh,tak mungkin dia layu. seiring waktu aku nyanyikan seribu lagu. sampai datangnya hari terlihat merah...

Puisi bajingan

WANITA YANG TERGUSUR By; Fiki Rock Meratap dari balik temaram senja Tempat tinggal segala rasa gamang Lorong-lorong sunyi dan dinding-dinding tua Kawan hidup dalam selaka durjana… Di bawah atap langit yang gelap Menanti sebuah harap yang pengap Sementara waktu kian meradang Menghantam segala cemas yang melawan… Lipstik liar dan harum parfum Liuk tubuh anggun mempesona Menantang api nafsu yang membara Menawan hati para kelana malam… Di tepian malam merana Menjaja cinta bersama rasa paksa Keras hidup seakan terbiasa Di ujung jalan menanti dosa yang menerjang… LENTERA TRAGEDI By; Fiki Rock Bahana suara dalam goa Durjana merajalela laksana api yang membara Dengar rintihan luka ini Hadirmu  membawa pilu yang meraksasa… Darah mewangi hancurkan mimpi Meradang hingga menghitam semesta Dengar sabda pertiwi Akan kah kau biarkan merana… Hentikan nelangsa ini Biarkan setangkai cinta merengkuh asa Dalam kubangan ini aku sakit Tatap reruntuhan romansa di tanah sengketa… Bakar benderamu Tancapkan...

Demokrasi

Demokratisasi adalah proses rasionalisasi. Salah satu hasil rasionalisasi adalah keberhasilan suatu masyarakat majemuk untuk melampaui loyalitas-loyalitas primordial di dalamnya. Lewat demokrasi bukan hanya kekuasaan politis, melainkan juga loyalitas-loyalitas primordial terkait agama dan etnisitas itu menjadi bagian komunikasi publik dan dikontrol oleh penalaran publik. Dalam ungkapan lain, demokrasi menghasilkan moderasi yang diperlukan untuk etos kewarganegaraan yang inklusif. ㅤㅤ Jika tesis di atas dapat disetujui, kita dapat menemukan sekurangnya dua indikator rasionalitas publik. Pertama adalah preferensi para pemilih dalam pemilihan umum. Pemilih rasional akan fokus pada program, kinerja dan rekam jejak calon, sedangkan pemilih emosional mudah dipikat oleh loyalitas-loyalitas primordial terkait ras, etnisitas atau agama. Kedua adalah ke-patuhan pada hukum. Hukum modern menyimpan kekuatan rasionalisasi di dalam dirinya karena merupakan produk penalaran. Lewat prosed...

Aria Baron

Happy Birthday ex-gitaris Gigi yang layak disebut salah satu gitaris Rock terbaik di Indonesia Nama panjangnya adalah Aria Baron Suprayogi yg lahir di kota Bandung, pada tanggal 16 Januari 1970. Saat masih kecil, Baron mulai belajar alat musik yaitu awalnya dari bermain piano. Lalu diusia 12 thn, tertarik belajar bermain gitar saat sekolah di Yamaha Musik Indonesia. Namun sayangnya Baron keluar karena tidak nyaman dgn aturan2 di sekolah musik tsb. Baron sempat belajar bermain drum, meski tak lama kemudian balik lagi ke gitar dgn mengikuti kursus gitar Jazz. Saat memasuki bangku SMA, Baron belajar gitar kepada musisi2 yg cukup terkenal di Indonesia saat itu, yaitu Donny Suhendra (Krakatau), Harry Roesli dan Pra Budi Dharma. Dan hasilnya, Baron meraih gelar gitaris terbaik di thn 1986-1988 di Light Music Contest Yamaha. Baron meneruskan studinya di perguruan tinggi yg ada di kota Bandung dan dikampusnya Baron membentuk band bernama Circus dan Postcard. Baron juga sempat ke Australia dg...

Petani vs penguasa

Sistem politik yang monolik dan tertutup menyebabkan warga desa tidak berdaya dalam merumuskan dan menyalurakan aspirasi dan kepentingannya. Adanya depolitisasi di tingkat desa dan penerapannya ‘massa menghambang’ menyebabkan warga desa tidak mempunyai hak-hak politik. Para petani tidak mempunyai saluran untuk memperjuangkan kepentingan sosial, politik, dan ekonominya. Pemerintah desa dibuat seragam dan sentralistik, sehingga menghambat aspirasi, kebutuhan, dan kekhususan masing-masing daerah. Penguasa selalu turun tangan pada masalah-masalah tanah maupun masalah sosial lainnya, tetapi lebih banyak membela pihak yang kuat dan merugikan rakyat kecil.  ㅤㅤ Hal ini tidak bisa diterima. Oleh karena itu, pembaruan politik agrarian yang menjamin hak-hak rakyat untuk menguasai sumber-sumber agrarian harus segera diterapkan. Tanpa pembaruan agrarian, program kapitalistik hanya akan memprkuat pemodal besar, pemerintah elit lapis atas masyarakat lain, dan menjauhkan dari cita-cita “sebesar...

Pujangga di kota panas

Aku terdiam dua detik, sebelum lanjut berkata sambil mengambil rokok yang mati di selipan asbak dan meminta api pada ujung rokok kawan sebelah. "Tapi pujangga tak selayaknya ikut politik apalagi jadi tim sukses. Pujangga bertugas menyeimbangkan kehidupan, terdiri atas kebaikan dan kejahatan." Kalimatku mengawang demi dapat pencerahan. Demi solusi? Entah. "Ya, posisi pujangga harus di tengah, tersenyum melihat kedamaian, menangis dan sakit melihat penderitaan. Ekspresi wajah pujangga sebaiknya tidak ditunjukkan kepada siapa pun. Tak ada yang tahu keberadaannya. Kecuali dalam keadaan terdesak." ㅤㅤ Seharusnya tak ada makian kotor keluar dari mulutnya saat melihat jalanan penuh kotoran. Pujangga berhati halus meski dadanya bergejolak hebat merasakan kota yang sedang kalut. Kota ini memang akan kehilangan pujangga besar. Satu-satunya pujangga milik kota ini akan hilang. Karena lebih memilih karier di bidang lain, bidang yang menjanjikan masa tua. Namun, sekarang siapa...

Rindu Dan Jejaknya

                         Jejakmu yang ku awali  dengan ucapan terima kasih.. terima kasih untk perjalanan yang tak pernah kuduga seblumnya.. terima kasih untuk semua cinta dan perhatian yang hadir begitu nyata tanpa kupaksa.  semua yang terjadi tanpa rencana tapi rasaku semakin nyata dan membuat semuanya bertahan,,  begitu banyak label dan predikat yang terlupakan karena sebuah kenyamanan.. ingatan dan alam bawa sadarku ternyata benar-benar menginginkanmu sepenuh jiwa ,, kumenyadari bahwa aku jatuh hati padamu yang tak mengkin menulis kisah bersamaku,,,  setiap jejak yang kupunya seakan nyata kehadiranmu dan memaksaku untuk menjadi manusia egois ingin memilikimu tanpa jeda dan tetap ingin mengawali hari dengan senyumu hingga mengakhiri hari dalam hangat pelukmu.. seperti terpenjara dalam angan yang menjadi nyata, menikmati semunya bukan hanya sekedar angan-angan meski ku...