Demo buat tikus tikus berdasi iringi kita menuju tangkai bulan.
Imajiku terhenti di langit ke tujuh, semoga hidupku tidak di ambang tali kematian.
Selamat senin, semoga nasibmu gak kaya bendera yang di puja dihormati lalu di tarik ulur kemudian ditinggalkan sendirian.
Ibarat cangkir kopi, kamu tidak tahu siapa yang menggenggammu sampai akhir, dan siapa yg sekedar mencicipi manismu.
Bila dia sudah tak menghargai perjuanganmu, ayo bangun masih banyak buku yg belum kamu baca dan masih banyak cangkir kopi yg membutuhkan sentuhanmu.
Semua petuah itu membuatku rindu rumah.
Suatu saat kan ku beri kursi tuk kau bersandar di depan hari.
Kalau hits menjadi barometer bagi kalian, monyet di gua monyet, komodo sudah hits sejak dulu, jangan lakuin apa yg telah binatang lakukan, lakukan sesuatu yg belum dilakukan manusia lain.
Aku melihat manusia tapi bukan kemanusiaan.
Kalau ada buku yang pengen kamu baca tapi belum tertulis, kamulah yg harus menulisnya.
Ku janjikan kehidupan indah setelah kematian kepada kalian hanya supaya kalian bisa ku makan.
Sampai kapanpun tekstur dan wangi buku tak akan tergantikan oleh digital.
Keikhlasan itu ibarat kamu merawat kepompong hingga menjadi kupu kupu, walaupun kamu tahu bahwa semua yang bersayap pasti akan terbang.
Bila di suatu saat nanti aku berlutut di hadapan perempuan lain selain kamu, itu adalah ketika aku mengikat tali sepatu anak gadis kita.
Romansa di tana sengketa dan kebohongan dibalik sunsetnya yg kelak direnggut perompak puitis malam.
Bila aku dilarang untuk menulis, maka aku akan menulis dengan darah.
Aku yang melewati ribuan tikaman belati hanya untuk sedetik bersamamu.
Walau kamu tak ada lagi, namun kotamu hadirkan senyummu abadi.
Keraguan hanya jadikan kita budak.
Aku kau kalian lelaki buatlah dunia indah.
Kopiku, manisnya pas pahitnya mengganggu lidah, inilah obat terbaik tuk hadapi rasa kecewa.
Hanya orang bodoh yg menganggap cemburu adalah tanda cinta, tapi adakah cinta yg hadir tanpa kebodohan?
...ridwan rebel...
Comments
Post a Comment